Sebenarnya apakah jodoh itu?
Banyak definisi tentang jodoh. Saya hanya akan menjelaskan definisi jodoh dengan pendapat pribadi saya,
Jodoh, menurut saya, adalah pasangan (yg diikat dengan tali pernikahan, terutama secara agama/Islam), serta bersedia menemani sisa hidup kita, dalam suasana duka dan suka, tidak hanya di dunia namun juga di akhirat (terutama di surga).
Pertanyaan yg akan timbul, jika ada orang yg hingga meninggal, dia tidak menikah, bererti dia tidak mepunyai jodoh?
Untuk hal ini, saya teringat dengan ucapan salah seorang guru saya. Beliau mengatakan bahwa ALLAH SWT menciptakan (ada) orang2 yg tidak diberi jodoh di alam dunia. Bagi mereka telah disiapkan jodoh di akhirat .Kini saya hendak fokus dulu pada jodoh di dunia.
Untuk menikah, tentulah mesti ada pasangannya. Pasangan ini yg seringkali dianggap sebagai jodoh.
Menemukan jodoh,
Khusus untuk pernyataan terakhir ini, mesti lebih berhati-hati. Jika kaes poligami, MUNGKIN saja itu jodohnya. Tapi jika kesa kawin cerai, itu mesti sudah dicemari sebelum mengatakan bahwa pasangan nikahnya adalah jodohnya.
Banyak cara ALLAH SWT untuk mempertemukan seseorang dengan jodohnya.
Saya tidak akan membahas cara2 bertemu jodoh, kerana itu merupakan rahasia-Nya. Namun saya boleh membantu anda cara menemukan jodoh kita dengan cara yg, insya ALLAH, baik.
Bagi lelaki, kriteria jodoh (perempuan) yg hendak dia nikahi, ‘relatif mudah’kerana ada panduan dari Rasulallah SAW, dalam haditsnya yg terkenal. Rasulallah SAW menjelaskan ada 4 kriteria perempuan yg ‘boleh’ dinikahi oleh seorang lelaki, yakni kecantikan, kekayaan, kehormatan (kedudukan), dan agama. Tapi nikahilah perempuan yg paling baik agamanya, karena lelaki itu akan beruntung. Hadits lengkapnya sebagai berikut: “Seorang wanita dinikahi kerana empat perkara : kerana hartanya, kecantikannya, keturunannya, dan kerana agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama, niscaya beruntung kedua tanganmu” (HR. Ahmad)
Bagi perempuan, dia juga berhak memilih lelaki yg hendak menikahinya. Meski tidak ada panduan ‘rasmi’ dari Rasulallah SAW bagi perempuan, untuk kriteria calon suaminya, saya menggunakan panduan yg sama. Yakni, terimalah nikah seorang lelaki karena si lelaki taat beragama.
Lalu, bagaimana dan bila bertemu jodoh?
Tidak ada pola ataupun cara yg ‘pasti’ untuk menemukan jodoh. Banyak cara yg dialami seseorang untuk menemukan jodohnya, terserah bagaimana ALLAH SWT berkehendak.
Namun, kerana jodoh adalah sesuatu yg berharga, hendaknya dia (dicari dan) ditemukan dengan cara dan di tempat yg baik. Menggunakan ilmu hitam, atau barangkali di tempat pelacuran, jelas bukan cara mencari jodoh yg ‘dianjurkan’. Kerana dengan cara (dan tempat) yg ‘tidak benar’, sulitlah kiranya kita boleh menemukan hal yg baik dan benar juga.
Beberapa teman menceritakan pengalamannya. Mereka menemukan jodohnya di tempat pengajian, di kampus, di tempat kerja. Intinya tempat2 yg ‘baik’ dan jauh dari hal2 yg (secara agama) dinilai tidak baik.
Namun,bila kita akan bertemu dengan jodoh kita?
Yang pastinya kita mesti berusaha. Memperluas pergaulan, mencari informasi ini itu, merupakan salah satu ikhtiar kita. Jika kita sudah bertemu dengan seseorang yg membuat hati kita tersentuh, mungkin itu adalah tanda bahwa kita sudah bertemu dg jodoh kita.